Selasa, 11 April 2017

Deteksi Dini Payudara

setelah lama gak main main ke rs, malah nyaris tahun 2016 kemaren fasilitas asuransi kesehatan dari kantor utuh gak kepake. bukan ngarep sakit tapi periksa sedini mungkin lebih baik daripada mengobati.

so akhir-akhir ini payudara gw sering nyeri nyeri gitu, kalo di raba kok berasa kaya ada benjolan-benjolan ya, meskipun dari beberapa referensi, benjolan bisa juga kelenjar susu atau getah bening, atau kista. tapi gw parno kalo misalnya itu kanker gimana? daripada spekulasi gak jelas, gw beranikan diri untuk periksa ke ahlinya, iya ke rumah sakit.

seperti biasa, pilihan Rumah Sakit gw RSPP, di pendaftaran di sarankan untuk ketemu dengan dokter spesialis bedah umum. ternyata di RSPP dokter spesialis bedah umum nggak ada yang perempuan semua laki-laki. terpaksa pilih dokter senior karena nanti kan periksanya pasti dokternya raba-raba payudara kita.

Dokter yang direkomendasikan bagian pendaftaran Dr. Djoko Sanjoto SpB. Usia mungkin 60 something, begitu nama di panggil ke ruang periksa, ternyata perawatnya juga laki-laki, hari ini sedang tidak beruntung diriku. dokter minta untuk buka baju dan BH lalu tidur terlentang di kasur, sambil tangan di angkat ke atas, dokter mulai meraba-raba sambil bilang "maaf ya mba tapi ini prosedur pemeriksaan untuk kesehatan''. gw cuma bisa pasrah dan bilang
''iya dok, silahkan''

terus di suruh duduk, tangan lurus kedepan dan di raba-raba lagi, diagnosa awal dokter sih payudara gw tidak ditemukan benjolan, dan keliatan dari bentuk fisik juga normal. memang tipe payudara gue itu jaringan ikat dan kelenjar susunya banyak. rasa sakit itu biasa apa lagi menjelang haid, tapi untuk lebih menyakinkan dokter menyarankan untuk tes mamografi dan USG payudara.

kemudian gw ke bagian radiologi untuk daftar periksa mammography and USG, namun dokter spesialis radiologi menyarankan hanya USG saja karena usia gw yang masih di bawah 40 tahun dan masih dalam masa produktif. karena mamograf lebih dianjurkan untuk wanita usia diatas 40thn atau menopause. dikarenakan mamograf menggunakan sinar x maka tidak dianjurkan untuk wanita dalam usia produktif, menurut dokter dapat mempengaruhi kesuburan.

gw sih ok aja karena baca-baca test mamograf itu sakit, nanti payudaranya ditekan dari segala sisi atas bawah dan samping kanan kiri. biaya mamograf sendiri 600,000

sedangkan USG payudara seperti USG kandungan. cara pemeriksaan kita terlentang di tempat tidur terus tangan ke atas, dokter akan membalurkan cairan lalu memulai pemeriksaan dengan menelusuri payudara kita. untung dokter spesialis radiologi nya perempuan (Dr. Jumi Septaningrum SpRad). untuk biaya USG payudara sebesar 700,000.

sore hari, hasil sudah keluar dan hasilnya bagus ternyata.. lega deh, tp dokter bilang klo mau lebih yakin lagi 4 bln / 6 bulan lagi boleh datang lagi periksa.

Sekilas mengenai Kanker Payudara

Kanker payudara adalah penyakit pembunuh kedua setelah kanker serviks. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara.

penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui tetapi ada beberapa faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara yaitu:
1. mendapat haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
2. tidak menikah
3. tidak pernah melahirkan anak
4. melahirkan anak pertama sesudah umur 30 tahun
5. tidak pernah menyusui anak
6. pernah melakukan operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara
7. diantara keluarga ada yang menderita (faktor genetik)
8. penggunaan terapi hormon (pil kb, suntik, implant) dalam jangka waktu yang lama

sedangkan gejala kanker payudara antara lain:
1. adanya benjolan di payudara
2. keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer, atau keluar air susu padahal sedang tidak hamil atau menyusui
3. perubahan bentuk dan besarnya payudara
4. kulit payudara mengeras seperti kulit jeruk
5. puting susu tertarik ke dalam
6. luka pada payudara yang tidak sembuh-sembuh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar