Minggu, 23 Juni 2013

Liaison Officer a.k.a. LO

pernah baca buku LO (Liaison Officer) yg ditulis oleh Melani Subono. berisi pengalamannya selama menjadi LO dari para artis mancanegara yg dipromotori oleh perusahaan keluarga Java Musikindo. gak sengaja gue juga pernah mengalaminya. bukan artis luar negeri atau band ternama seperti maroon 5 atau atlit dari tim sepakbola terkenal seperti Liverpool tapi LO untuk atlit lari internasional.

dalam rangka menyambut HUT Jakarta, sejak tahun 2003 rutin setiap tahun diselenggarakan lomba lari 10K. dulu tahun 2006 pernah sih ikut jadi committee tapi urusin sponsor, back drop, spanduk sponsor udah berada di titik2 yg ditentukan belum. tapi tahun 2012 dan 2013 ini gue kebagian untuk jadi LO atlit. LO sendiri singkatan dari Liaison Officer kalau diterjemahin secara harfiah itu artinya petugas penghubung. di event ini kita (LO) bertugas menjadi penghubung atlit dan pihak panitia penyelenggara. kita bertugas untuk mendampingi atlit selama mengikuti kegiatan yang disusun oleh penyelenggara. menjadi tempat informasi untuk para atlit.

tahun 2012 gue kebagian untuk mendampingi atlit Italy dan new zealand. di tahun 2013 si atlit italia kembali berpartisipasi dan kali ini gue juga kebagian untuk mendampingi atlit dari jerman. selain dua negara itu panitia juga mengundang atlit dari Russia, Ukraine, Kenya, Jepang, China, Vietnam, dll. langganan pemenang event ini biasanya atlit dari benua afrika. kenapa ya? mungkin mereka emang jago2 lari, dan keadaan iklim negaranya juga gak beda jauh ama indonesia panas.. sedangkan atlit dari benua eropa atau yang punya 4 musim pasti mengeluhkan cuaca di jakarta yang lembab membuat mereka gak maksimal dalam berlomba

sebagai LO bisa juga kok narsis foto2 tapi biasanya sesudah event karena sebelum event itu semua keadaan rusuh jadi mana sempet. atlit2 juga pada tegang konsentrasi.. nanti kalau di gangguin minta foto mulu yg ada dia buyar and gak konsen. over all it was so nice experience. i wish i could have experience jd LO untuk event yg lebih besar dengan partisipan yang lebih terkenal lagi. jadi inget ucapan salah satu atlit lari "in my country nobody care with athelete like runner. all about football" ya iyalah sepak bola mah itu olahraga paling popular di seantero dunia :)

ada pengalaman gue yang agak rusuh ketika lo tidak bisa menemukan keberadaan atlitnya. dan itu terjadi ketika atlit gue ditunggu panitia untuk penyerahan hadiah. gue telepon ke kamar gak ada gue cari di restaurant hotel gak ada, gw tungguin di lobby agak lama dan tiba2 dia muncul sambil bawa tentengan. eh ternyata dia abis ngubek2 tanah abang (ya salam)

belum lagi atlit gue minta red bull sebelum lomba. tapi ternyata red bull itu gak ada di jakarta adanya ya kratingdeng karena gambarnya banteng warna merah juga gw pikir ok lah mungkin di indonesia mereknya beda tapi rasa sama. tetep tuh atlit minta yg tulisannya red bull. gw blg ke dia kalau di indonesia ya red bull itu artinya kratingdeng jd ditulis KRATINGDAENG :) dia akhirnya mau juga coba dan blg "yeah ini rasanya sama sama red bull" mau teriak rasanya "emang sama!!!" udah gitu gak diabisin lagi ama dia. cuma diminum seteguk, keliatan cuma buat ngerjain gw aja nih kayanya.

belum lagi kabur bentar ke Ancol sama atlit yg pengen banget liat pantai di jakarta. secara pantai di jakarta cuma ancol ya gw bawa kesana aja. tdnya dia mau berenang tp mungkin dia mikir dua kali ya karena rame dan kotor pantai ancol..

jadi LO itu nano nano rasanya :)


venue lomba start and finish di silang monas





tenda atlit nunggu abis lomba








Rabu, 19 Juni 2013

More Blogs to write


I should write more blogs  of my journey long time ago but so many things distracted me. Now as I stay out from my house in tiny silent room without tv. This is good that you don’t watch tv much, cause tv program could mislead you sometimes. All you see in tv is non reliable.. really too many drama, and fake things shown.

2013 should start with so many things for better future. More writings, more sports, more praying, more exploring, etc… 2012 I only able to write 1 post while I have some trips to share but I got distracted almost for 2012. it was amazing year, year when I met someone that changed me to see what love is even until now I couldn’t understand it. N now already April close to mid of year I still not productive enough to write and develop my blog better.

But before I share my trip including my Europe trip back in spring time 2011,  I would like to share amazing moment i had  in 2006 when I was awarded for Short course of Italian language in Siena, Italy. It was awesome. First time in my life travel abroad, Europe, Italy.. and living for 3 months that more than I ever imagine. I was so lucky at that moment.. far before travel book, journal book is popular like now days. I already write in my diary gifted from my best friend all things I had in summer course. flash back to a moment to remember all time..

 ................................................................................................................................................................

Semua berawal dari tahun terakhir di Universitas dimana kita diharuskan menyusun tugas akhir demi menyelesaikan masa studi kita atau yang lebih keren disebut dengan “SKRIPSI” susah payah mencari ide akhirnya gue memutuskan untuk menulis tentang Diplomasi Kebudayaan Italia terhadap Indonesia. Kebetulan pada saat itu kampus sedang bekerja sama dengan pusat kebudayaan Italia (IIC) untuk pemberian mata kuliah bahasa Italia. Suatu hari dosen kami yang cantik Antonella memberitahu bahwa Pemerintah Italia setiap tahun memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing (termasuk Indonesia) untuk belajar bahasa Italia di 2 universitas terkenal di Italia yaitu Universita per Stranieri di Perugia dan Universita per Stranieri di Siena. Siapa sih yang gak mau belajar di luar negeri di bayarin pula. Meski gak full scholar ship tetep aja kalo kt syahrini “sesuatu” jadilah gw juga berminat untuk ikut apalagi gw ada motivasi untuk menunjang penulisan skripsi gw. (walau pada akhirnya skripsi gw selesai sebelum gw berangkat ke Italy).

Proses untuk daftar beasiswa ini (pada saat itu) isi formulir, lengkapi dokumen-dokumen seperti surat rekomendasi dari dosen, foto, dll (udah lupa sangking udah jadulnya ama memori otak yang overload) anyway setelah registrasi administrasi lulus, gw ikut tes wawancara (sekarang sebelum wawancara ada tes tertulis A1 dan A2 jd disarankan untuk les di IIC sebelumnya). Dan setelah wawancara ternyata gw lulus untuk program bahasa ini 3 bulan (meski yakin isi di form 6bln) di Universita per Stranieri di Siena.

Ternyata diperlukan satu tahun dan beberapa tahap administrasi lainnya seperti pembebasan fiskal dari dirjen pajak (ketahuan ya tuanya jaman dulu msh ada fiskal yang mencapai nominal 1 juta), cari tiket (karena tiket bayar sendir) asuransi perjalana, urus visa di kedutaan, dll. Berangkatlah gw dan 9 peserta lainnya (Bayu, hendra, ola, dian, rega, elina, siska, sandy + Shieni yang berangkat secara terpisah) yang berasal dari beberapa kota di Indonesia (dan lulusan universitas negeri ternama, sepertinya Cuma gw doank lulusan universitas swasta diantara merek J ) pd awal July 2006 (lupa –lagi -  pasti tanggalnya) tapi hari itu pas hari kamis. Dengan menumpang pesawat Kuwait Airways yand berangkat pada tengah malam. Kebanyakan dari kami pergi untuk kali pertama ke luar negeri (Eropa-red) dalam kurun waktu yang cukup lama (sebagian akan stay hingga 6bln) maka tidak heran jika tim pengatar kami pun banyak mulai dari ortu, kakak, adik, om, tante, kakek, nenek). Setelah pamitan dengan keluarga masing2 kami pun check in dan boarding. Perjalanan ini akan menempuh total perjalanan sekitar 16jam dengan transit di Kuwait. Ternyata ada delay sekitar 5jam di Kuwait, kami pun dapat akses untuk menikmati breakfast di lounge airport. Dan kami pun akan terlamabt 5jam tiba di Rome. Rencananya di rome 2 malam kami akan menginap di Wisma KBRI Rome. Kami masih bingung bgmn caranya ke KBRI, mencoba menghubungi seorang teman di Italia, dia yang akhirnya membantu kami di Airport begitu kami tiba. Dikarenakan kami ada 8 orang (seperti group tour) kami memutuskan untuk naik taxi ke KBRI. Mau gaya ama gak mau repot and gak tau apa-apa kita pede aja naik taksi yang ternyata tarifnya itu 80euro (80 x 11.000 = 880,000 rupiah!) untuk sampai ke KBRI, untungnya satu taksi share 4 org jd 80euronya bias di share 4 gak terlalu nyesek banget lah ya…

To be continued... bisa di simak kisah selengkapnya di www.fromjakartatosiena.blogspot.com