Minggu, 17 September 2017

Eksotisme Kota Barus

Setiap Lebaran sudah menjadi tradisi untuk melakukan mudik. meski ayah saya berasal dari jogja tapi keluarga besarnya semua ada di jakarta jadi kami tidak pernah mudik ke jogja. untungnya ibu saya yang berasal dari sumatera masih punya kampung halaman yang bisa dikunjungi setiap hari raya idul fitri tiba. Kampung halaman ibu saya yang bernama Barus, merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Barus terletak di pesisir barat Sumatera Utara, berjarak sekitar 300km dari kota Medan. Untuk menuju Barus, kita bisa menggunakan moda transportasi udara dengan tujuan ke kota Sibolga, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 2 jam lagi. Untuk urusan cari tiket pesawat sekarang sudah lebih mudah, dengan beberapa situs pencarian dan pembelian tiket seperti Tiket.com.  Alternatif lain bisa di tempuh dengan jalur laut menggunakan Kapal, tapi waktu tempuh bisa mencapai 3 hari 2 malam. Atau ingin yang lebih ekstrim lagi, bisa juga dengan jalur darat dari jakarta dengan waktu tempuh 2 hari 2 malam.

Banyak fakta-fakta menarik mengenai Kota Barus yang eksotis ini. Konon kapur barus yang tersohor itu asalnya dari Kota Barus. Sehingga jaman dulu, Barus merupakan salah satu kota pelabuhan penting dimana para pedagang yang berasal dari Arab, India dan China berlayar dan singgah di Barus untuk mencari kapur barus (kamper) dan kemudian membawanya hingga ke seluruh Asia dan daratan Eropa. Para pedagang yang berasal dari Arab inilah yang akhirnya membawa agama Islam ke bumi nusantara. Berdasarkan fakta sejarah ini lah maka pada tanggal 24 Maret 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan tugu titik nol Islam nusantara di Kota Barus.

Beberapa fakta sejarah lain mengenai penyebaran agama Islam di nusantara yang masuk melalui kota Barus adalah Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi. Dua situs ini merupakan komplek pemakaman para pedagang dan penjelajah Arab terlihat dari tulisan yang tertera di nisan makam. Namun Kota Barus tidak hanya menyimpan fakta-fakta sejarah, keindahan alamnya pun sangat mempesona, eksotis dan alami. Letak geografisnya menjadikan Barus sebagai kota dengan pantai-pantai cantik yang dikelilingi oleh deretan bukit barisan. Sepanjang 2 jam perjalanan dari kota Sibolga menuju Kota Barus mata akan dimanjakan dengan keindahan alam yang masih alami dan selaras dengan kegiatan masyarakat yang masih tradisional.

Yang terakhir namun merupakan yang paling sering dicari ketika kita mengunjungi suatu daerah adalah makanan. Untuk urusan kuliner, Barus memiliki aneka makanan khas yang lezat dan wajib untuk dicicipi ketika mengunjunginya. Sebut saja makanan khas lautnya berupa ikan, udang, kepiting yang biasanya dimasak menjadi gulai atau dibakar dan digoreng balado. selain itu ada mie gomak, mi pacal, mi sop, kue-kue tradisional seperti bongkol, lape kue koci, panukuk. Jika hari pasar setiap Rabu dan Sabtu, maka makanan-makanan khas akan lebih mudah didapatkan.

jadi tunggu apa lagi segera pesan tiket pesawat anda dan nikmati eksotisme surga tersembunyi di Kota Barus, kota tua nan cantik yang hampir terlupakan.

Mie Gomak Tumis


Mi Pacal


Panukuk


Ikan Bakar dengan sambal 

aneka macam kue tradisional

Bongkol
aneka hidangan laut

mie sop

tugu titik nol islam nusantara Courtesy of www.aktual.co
Peresmian titik nol islam nusantara


di tangga menuju papan tinggi

papan tinggi


salah satu pemandangan di pantai Barus

Pantai Barus yang masih alami dan sepi

menikmati keheningan di Pantai Barus

Suasana hari pasar di Kota Barus

Pelabuhan Kota Barus

Menikmati Sunset 


Makam Mahligai

Komplek makam mahligai